Monday, July 8, 2013

Mistery Rahasia Dua Kaca Mata sari Sudut Pandang Besar di Dunia

Bila kita berbicara tentang kacamata sudut pandang besar yang ada dalam panggung sejarah dunia maka secara garis besar akan kita temukan  dua kutub besar  kacamata sudut pandang yang paling berpengaruh didunia ini yaitu :
1. Kacamata sudut pandang materialistik.yaitu kacamata sudut pandang yang inti nya bersandar pada prinsip bahwa realitas adalah segala suatu yang tertangkap pengalaman dunia indera-yang nampak- yang bersifat lahiriah-material dimana seluruh cara pandang senantiasa dikaitkan terhadap pemahaman yang bersifat mendasar terhadap realitas itu.sebab itu kacamata sudut pandangnya disebut ‘bermata satu’ pengertiannya kurang lebih : awas-peka terhadap realitas dunia lahiriah tapi cenderung buta terhadap realitas dunia abstrak khususnya yang dideskripsikan melalui agama.
2. Kacamata sudut pandang universalistik.atau bisa kita sebut sebagai kacamata sudut pandang ‘bermata dua’ karena bersandar pada prinsip bahwa realitas itu terbagi dua antara dimensi  yang bersifat abstrak (tak nampak mata) dan yang bersifat lahiriah (nampak mata),sehingga ia kemudian bisa melihat dua realitas itu secara berimbang.keistimewaan dari kacamata sudut pandang ini adalah (karena cara pandangnya berimbang) ia bisa dengan mudah membaca konsep konsep yang berasal dari realitas dunia abstrak sebagaimana yang dideskripsikan oleh agama.
Dua kacamata sudut pandang itu memiliki karakteristik cara berfikir dan cara melihat yang berbeda sehingga melahirkan konsep konsep yang memiliki karakteristik yang berbeda serta pemahaman terhadap ‘kebenaran’ yang berbeda.sehingga bila kita membaginya kepada dua kategori berdasar kepada cara pandang maka didunia ini ada dua jenis kebenaran yaitu ‘kebenaran versi sudut pandang materialistik’ dan ‘kebenaran versi sudut pandang universalistik’.dimana  Karakter cara berfikir sudut pandang materialist selalu memuarakan segala suatu pada penafsiran yang bersifat materialistik, sebaliknya kacamata sudut pandang universalist senantiasa memuarakannya pada penafsiran yang universalistik yang senantiasa menyertakan obyek  yang bersifat abstrak sebagai bagian dari kerangka kebenaran.
Kacamata sudut pandang materialist bisa kita sebut juga sebagai ‘kacamata sudut pandang manusia’ karena karakteristik manusia adalah cenderung selalu memuarakan segala suatu kepada apa yang sesuai dengan tangkapan dunia inderanya.sedang kacamata sudut pandang universalistik kita sebuat sebagai ‘kacamata sudut pandang Ilahiah’ sebab memiliki karakter cara pandang Ilahi yang melihat segala suatu secara menyeluruh -universal.
Berbagai konsep yang lahir melalui kacamata sudut pandang universalistik :
1. Konsep ‘ilmu’ yang berkarakter materialistik karena membatasi definisi pengertian ‘ilmu’ sebatas wilayah pengalaman dunia indera sehingga pengertian kata ‘ilmu’ menjadi identik dengan hal hal yang bersifat lahiriah-material yang terbukti secara empirik.
2. Ilmu jiwa matetrialistik : ilmu jiwa yang tidak menggambarkan realitas jiwa secara utuh,sebab-lebih banyak mendeskripsikan jiwa sebagai hasil dari sebab-akibat dengan dunia alam lahiriahnya.
3. Konsep cara hidup yang bersandar pada filosofi bahwa ‘hidup hanya didunia’ dan karenanya apa yang dilakukan semua terkonsentrasi untuk kehidupannya didunia tanpa melihat dan mempertimbangkan bahwa bila manusia ‘melihat’ dengan ‘mata’ yang satu lagi maka manusia akan melihat adanya realitas kehidupan akhirat.
4. Dan  berbagai bentuk konsep lain yang intinya ber asas atau menagarah kepada cara pandang yang bersifat materialistik.
Artinya bila diibaratkan pohon maka  kacamata sudut pandang materialist itu suatu yang memiliki akar-batang pohon-dahan dan ranting yang salah satu dari dahannya tersimpan dihati manusia sebagai ‘kepercayaan’ dan rantingnya tersimpan dalam benak manusia sebagai ‘cara berfikir’.
Dua kacamata sudut pandang itu bisa ada dimana mana dan bisa secara bebas menelusup kemana mana sebab ia bersifat abstrak.sebagai contoh : ketika kacamata sudut pandang materialist itu masuk ke dunia filsafat maka dari sana lahir apa yang kita sebut sebagai : ‘filsafat materialist’ yaitu sebuah cara pandang dan pemikiran yang sudah tidak lagi bersandar atau orientasi pada adanya sebuah bentuk kebenaran hakiki yang menyatu sehingga diujung perjalanannya filsafat lebih cenderung memilih menjatuhkan pilihan pada bentuk kebenaran yang bersifat relatif.kemudian ketika kacamata sudut pandang materialist itu masuk kewilayah sains maka faktanya bisa anda lihat sendiri  sebab saat ini dunia sains seolah lebih didominasi oleh orang orang yang lebih ingin memuarakan sains kepada tafsiran tafsiran yang bersifat materialistik dan seperti berusaha ‘memonopoli’ tafsir sains dengan cara menganggap tafsir yang berlawanan dengannya sebagai tafsir yang ‘apologistik’.
Bila kita membagi konsep ‘kebenaran’ kepada adanya dua kutub besar ini maka problem kebenaran yang nampak rumit-pelik dan serba kompleks itu akan lebih mudah untuk kita urai dan kita analisis lalu kita definisikan untuk masuk ke wilayah kutub yang mana.sebab pertarungan antar ‘kebenaran’ sejati nya terjadi antara dua kutub besar itu.
Lahirnya dua kutub besar itu adalah muara dari perjalanan panjang pergumulan abadi diatas muka bumi antara kebaikan melawan kejahatan,antara kebenaran  melawan kebatilan. bisa dikatakan lahirnya benturan frontal diantara kedua sudut pandang itu adalah ‘grand final’ dari pertarungan yang terjadi antara keduanya disepanjang sejarah dunia.
Apa dan dan yang bagaimana yang dianggap mewakili kedua kutub besar itu,silahkan ditebak,yang pasti sebenarnya bukan atau kurang tepat bila dikatakan antara sebuah kekuatan politik (seperti’barat’) melawan (‘timur’) atau suatu bangsa melawan suatu bangsa tapi antara suatu ‘kekuatan abstrak’ melawan suatu kekuatan yang juga bersifat abstrak.sebab perang antara dua kekuatan yang abstrak itu telah berlangsung lama setua sejarah perjalanan panjang manusia di muka bumi sebelum lahirnya ‘barat’ maupun ‘timur’,’utara’ maupun ‘selatan’.sebab dua kekuatan yang bersifat abstrak itu hidup dimana mana di timur-di barat- di utara dan di selatan sebab keduanya adalah sang kelana penjelajah bumi.hanya saat ini dibelahan bumi mana dua kekuatan itu terkonsentrasi nah itu yang harus anda tebak.
Bila Samuel P. Huntington melukiskan adanya ‘benturan peradaban’ maka itu adalah cara melihat dan membaca sejarah yang masih dari permukaan kulit luar melalui fenomena yang tertangkap mata,bila kita masuk ‘kedalam’ untuk melihat dengan ‘mata hati’ sebab-akibat  yang bersifat abstrak yang menjadi tulang punggung  adegan sejarah maka kita akan mendapati bahwa salah satu grand-skenario besar sejarah akhir zaman adalah adanya benturan antara dua kekuatan besar yang bersifat abstrak itu.
Keduanya ibarat dua pemeran utama sebuah ceritera sandiwara yang satu memerankan sang pahlawan yang satu sang antagonis.diujung ceritera sang pahlawan dan sang antagonis diskenario oleh sang pembuat ceritera untuk saling bertarung dan itu menandakan ceritera sandiwara akan segera berakhir.dimana di ujung ceritera para ‘pemain figuran’ dengan berbagi lakon masing masing dikepinggirkan untuk memberikan  panggung utama hanya kepada adegan yang menggambarkan pertarungan antara sang pahlawan dengan sang antagonis.siapa yang diujung harus tampil sebagai pemenang (walau diawal ia menjadi fihak yang seperti kalah dan dianiaya ?) silahkan di tebak.
Persis sebagaimana Sabda nabi Muhammad : tidaklah tiba akhir zaman melainkan terjadi benturan dahsyat antara dua golongan besar.mengapa terjadi benturan dahsyat antara dua golongan besar (?) sebab satu golongan kukuh mempertahankan ideology yang berdasar kepada kacamata sudut pandangnya demikian pula lawannya.dan benturan itu bukan benturan yang bersifat fisik tapi lebih kepada perang konsep dan pemikiran,jadi semacam perang antar ‘kebenaran’ yang berasal dari dua kacamata sudut pandang yang berbeda.
Dan turunnya nabi Isa al masih berkaitan erat dengan masalah ini sebab beliau turun untuk memenangkan yang satu dan mengalahkan yang lain.mengapa beliau harus di turunkan ke dunia (?) karena kekuatan sang antagonis sudah sedemikian massiv - terstruktur artinya telah sedemikian kuatnya  mencengkram dunia sehingga kekuatan itu mustahil bisa diruntuhkan oleh kekuatan-kekuatan yang bersifat manusiawi.artinya beliau memiliki misi melenyapkan cara pandang  yang berlawanan dengan kacamata sudut pandang Tuhan untuk menegakkan diatas muka bumi ini hanya satu kacamata sudut pandang tunggal.
Mudah mudahan tulisan ini juga menjadi semacam warning agar siapapun waspada terhadap saat saat akhir kesudahan zaman sehingga anda bersiap siap kemana harus merapat.
‘Nabi Isa akan membunuh dajjal’ (?) pengertian (abstrak nya) kurang lebih…….. mungkin telah ada dalam benak anda karena anda sudah bisa menebaknya.

Sumber : Kompasiana

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com